Sponsored by

Pancasila Yang Saya Tahu

Pancasila adalah mahakarya agung hasil konsensus dan pemikiran para pendiri bangsa. Terbukti, sekalipun telah berusia puluhan tahun, ia masih saja relevan dengan konteks dan persoalan yang sedang dihadapi. Ancaman dari berbagai pihak tak membuatnya lemah, justru malah semakin kokoh tak tertandingi. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila juga mampu memayungi keberagaman negeri ini sehingga tetap asri dan lestari. Dengan lima silanya, pancasila menjadi representasi dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa misalnya, menjadi pertanda bahwa republik ini dibangun dan dikembangkan atas nilai-nilai religiusitas. Warga negara Indonesia dibebaskan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Akibatnya, bermacam agama berikut aliran kepercayaan dapat berdiri sama tegak dinegeri ini. Bila dilihat dari sejarahnya, penetapan sila ini memakan waktu cukup panjang. Diskusi para tokoh kemudian menghasilkan keputusan hebat dengan menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta yang ditentang keras oleh agama lain. Dengan demikian, jelas sekali bahwa negeri ini amat anti-sekularisme dan atheisme. Hukum yang dipakai pun adalah hukum negara sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD ‘45), bukan berlandaskan pada agama tertentu. Tak cukup hanya beragama, warga negara Indonesia mesti senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Di tengah keragaman latar belakang agama, suku, ras, dan bahasa, terkadang muncul sekelompok orang yang dengan angkuh membanggakan stasus sosialnya dan memandang rendah pihak lain. Jika ini dibiarkan, tindak rasisme dan pemusnahan gen (genosida) hanya tinggal menunggu waktu. Untuk mengatasi hal itu, maka dirumuskanlah sila kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga laksana api yang mengobarkan semangat nasionalisme warga. Para founding fathers bangsa tahu bahwa akan ada banyak tantangan di masa mendatang yang memerlukan persatuan dari seluruh rakyat untuk mengatasinya. Tanpa persatuan, mustahil rasanya negeri ini bisa berdiri tegak di tengah gempuran masalah yang datang bertubi-tubi. Sila keempat dalam Pencasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Hal ini menandakan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi yang mana dalam setiap pengambilan keputusan selalu didasarkan atas musyawarah-mufakat. Setiap warga negara memiliki hak untuk menyatakan pendapat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sebagai konsekuensinya, dibentuklah lembaga permusyawaratan yang diisi oleh para wakil rakyat agar segala pendapat tersalurkan dengan baik. Lalu untuk apa sila-sila tersebut dirumuskan? Jawabannya adalah untuk mencapai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang tertera pada sila kelima. Keadilan sosial ini bisa terwujud apabila segenap elemen bangsa bisa mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan kekeluargaan, gotong-royong, dan adil terhadap sesama. Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh kesetaraan di hadapan sesama dan negara tanpa ada yang merasa diistimewakan. Semua uraian di atas merupakan hasil olah pikir saya tentang Pancasila berdasar literatur dan penjelasan sebagian ahli. Sebagian didapat dari meja diskusi, pendidikan formal, seminar, dan sebagainya. Mula-mula saya memercayai akan hal tersebut. Akan tetapi setelah hidup di tengah-engah masyarakat dan memerhatikan realita, secara perlahan saya mulai ragu akan pemahaman saya sendiri. Di dunia nyata, ada banyak tindakan yang bertentangan dengan Pancasila dipraktikkan oleh warga Indonesia sendiri. Kekerasan atas nama agama kerap terjadi sehingga menodai hak kebebasan beragama. Nilai-nilai kemanusiaan kita juga tercoreng akibat tindak asusila sekelompok orang. Spirit persatuan pun kadang mesti goyah oleh kepentingan-kepentingan sesaat. Suara rakyat hilang ditelan dinding tebal birokrasi berikut permainan politiknya. Angka kemiskinan juga tak kunjung berkurang, pertanda bahwa keadilan sosial belumlah terwujud. Melihat semua fenomena di atas saya jadi berpikir, apakah pancasila yang saya tahu selama ini salah, atau merekalah yang salah memahami pancasila?

Comments

  1. Mantap gan.. pikiran ane jadi terbuka

    ReplyDelete
  2. Keren bro, karena setiap orang punya pandangan masing2, pandanganmu cukup kerne gan

    ReplyDelete
  3. Tetap berpikir positif.....indonesia bisa berdiri kokoh sampai saat ini karena adanya PANCASILA

    ReplyDelete
  4. terima kasih atas kunjungan agan-agan semua

    ReplyDelete
  5. Saya yakin Indonesia akan jaya dengan Pancasila, haduh komentar pake hp android susah gan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menanti Taji Suara Ulama