Posts

Memetik Hikmah dari WormZone.io

Image
Ibarat sebuah perlombaan, game WormZone.io tak ubahnya seekor kuda hitam yang tak disangka-sangka dapat mengungguli para lawan. Dibanding PUBG, FreeFire, dan Mobile Legends, game yang dikembangkan oleh Wildspike ini geregetnya kalah jauh. Permainan ini hanya mengandalkan dua jempol, yang satu untuk mengarahkan sedang sisanya buat mempercepat laju cacing. Misinya pun tak kalah sederhana. Hanya dengan berburu makanan dan menghindari tabrakan dengan dinding atau cacing lain, maka perlahan posisimu akan terus meningkat di papan peringkat. Lalu apa istimewanya game ini? Setelah ikutan berkecimpung dalam dunia percacingan, akhirnya saya menemukan adanya hikmah atau pembelajaran positif yang bisa kita petik dari aplikasi yang telah sebelas juta kali diunduh ini. Metamorfosis Para Cacing Sebelum mengenal WormZone, saya yakin warganet pasti sepakat mengatakan bahwa cacing itu menjijikkan. Jangankan memegang, melihatnya bergerak-gerak di tanah saja sudah cukup untuk membuat para cewek me

Sponsored by

Ternyata Wudhu Kita Menyehatkan

Image
Ada banyak cara untuk memelihara kesehatan. Sebagian orang memercayakannya pada tenaga medis modern, namun tak jarang pula yang memilih melakukan terapi alternatif. Salah satu di antara terapi pengobatan alternatif yang paling diminati adalah akupunktur. Terapi ini dilakukan dengan menusukkan jarum pada titik-titik saraf atau meredian tubuh manusia guna memperlancar peredaran darah. Ada juga teknik refleksiologi yang dipercaya mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit melalui penekanan pada titik-titik syaraf tertentu. Selain itu, belakangan ini juga ditemukan cara baru bernama Emotional Freedom Technique (EFT) dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Kedua terapi ini sama-sama menggunakan teori tapping (ketok), yaitu dengan menggetok menggunakan jari pada titik-titik syaraf tertentu untuk mengaktifkan energi meredian yang ada di tubuh. Bedanya, SEFT memasukkan nilai-nilai spritiual Islam berupa doa dalam proses terapinya. Meski demikian, banyak orang gagal menerapka

Kiat Sukses dari Si Radja Cendol

Image
Pernahkah anda mengalami kegagalan dalam berbisnis seperti rugi, kena tipu, atau yang lainnya? Jika iya, saya sarankan segeralah membaca buku berjudul Madesu (Masa Depan Suram Sukses) ini. Buku ini ditulis oleh Danu Sofwan, pengusaha muda yang kini sukses dengan berjualan cendol melalui perusahaan yang ia dirikan, Radja Cendol (Randol) . Tentu tak mudah membangun dan mengembangkan suatu usaha, apalagi cendol adalah minuman tradisional yang nasibnya terkatung-katung diterpa serbuan produk softdrink dari dalam dan luar negeri. Dalam buku perdananya ini, Danu bercerita bahwa sama sekali ia tak pernah berpikir untuk berjualan cendol. Bidang usaha yang ia pilih pertama kali adalah berjualan sepatu. Tapi sayang, bisnis ini layu sebelum berkembang akibat produsen yang tak jujur. Danu lantas beralih profesi jadi distributor gelang Power Balance, rokok elektrik, dan jualan kaos. Namun tuhan berkehendak lain, bisnis-bisnis tersebut tak bisa dipertahankan. Sebagian karena tak populer lagi,

Pancasila Yang Saya Tahu

Image
Pancasila adalah mahakarya agung hasil konsensus dan pemikiran para pendiri bangsa. Terbukti, sekalipun telah berusia puluhan tahun, ia masih saja relevan dengan konteks dan persoalan yang sedang dihadapi. Ancaman dari berbagai pihak tak membuatnya lemah, justru malah semakin kokoh tak tertandingi. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila juga mampu memayungi keberagaman negeri ini sehingga tetap asri dan lestari. Dengan lima silanya, pancasila menjadi representasi dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa misalnya, menjadi pertanda bahwa republik ini dibangun dan dikembangkan atas nilai-nilai religiusitas. Warga negara Indonesia dibebaskan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Akibatnya, bermacam agama berikut aliran kepercayaan dapat berdiri sama tegak dinegeri ini. Bila dilihat dari sejarahnya, penetapan sila ini memakan waktu cukup panjang. Diskusi para tokoh kemudian menghasilkan keputusan hebat dengan menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta yang d

Sarung dan Kaum Sarungan; Pengawal Perdamaian Yang Terlupakan

Image
Di tengah pesatnya perkembangan busana, membicarakan sarung memang terasa kurang menarik. Apalagi selama ini, sarung memiliki kesan tradisional, kampungan dan tidak modern. Pemakainya pun hanya segelintir orang yang hidup di kawasan pedesaan atau pinggiran. Sementara di kota, orang-orang sudah tampil modis dengan celana jeans merk terkini. Namun di balik semua itu, harus diketahui bahwa jika kita berfikir lebih mendalam, ada pesan perdamaian yang dapat kita petik darinya. Berbicara tentang perdamaian, memang akhir-akhir ini kata itu menjadi begitu langka dan mahal harganya. Nun jauh di timur tengah sana, terjadi konflik antar bangsa. Ribuan warga sipil tak berdosa turut menjadi korban kekejaman serangan militer yang kian membabi buta. Israel-Palestina, teror ISIS, dan perang antar negara datang silih-berganti seolah tak mengenal kata berhenti. Bermacam upaya damai telah dilakukan namun selalu berakhir dengan kebuntuan. Di Indonesia, sekalipun situasi tampak aman-aman saja,

Teror Ulama Dalam Lintasan Sejarah

Image
Akhir-akhir ini, media pemberitaan tanah air dipenuhi dengan kabar aktual seputar teror kepada ulama, kyai, atau pemuka agama lainnya. Mula-mula, ada anggapan bahwa berita ini hoax belaka. Namun mengingat jumlah korban dan intensitas kejadian yang makin sering dan menyebar ke berbagai wilayah, semua pihak lantas merasa cemas dan siaga. Bermacam langkah dan tindakan diambil guna mengusut tuntas dalang di balik aksi biadab ini. Sebenarnya, jika kita berkaca pada masa lalu, kasus teror ini bukanlah satu-satunya. Pada masa Dinasti Abbasiyah, tinta hitam sejarah telah mencatat tentang adanya kelompok bernama   Assassin. Assassin adalah gerombolan pembunuh dari timur tengah yang dipimpin oleh Hasan al-Sabah, seorang penyeru dan penganut paham Syi’ah Ismailiyah. Dengan motif perbedaan aliran, mereka membunuh para ulama Sunni dengan cara yang sadis menggunakan sebilah belati. Salah satu korbannya adalah Nizam al-Mulk, wazir Dinasti Abbasiyah yang terkenal. Tak hanya di Timur Tengah, ke

Menanti Taji Suara Ulama

Image
Pilkada serentak kini digelar lagi, dan seperti biasa ia selalu menyajikan sisi menarik untuk diperbincangkan. Setelah tahun lalu kita disuguhi berbagai kegaduhan dalam Pilkada di Jakarta, kali ini hal yang sama bakal terjadi Jawa Timur. Memang konteksnya sedikit berbeda karena semua pasangan calon sama-sama muslim. Kisruh penistaan agama dan isu SARA hanya kemungkinan kecil atau bahkan tidak akan terjadi. Tapi bagaimanapun politik memang selalu gurih untuk dibicarakan. Dalam konstelasi politik Indonesia, Jawa Timur memang mendapat perhatian penting. Ia menjadi tolok ukur perolehan suara nasional. Sejarah juga mencatat bahwa pilkada Jatim selalu berakhir dengan sengketa. Dengan kondisi yang demikian, maka wajar saja bila sejak dini pasangan calon maupun partai pengusung telah melakukan pemanasan. Penggalangan dukungan secara massif dilakukan dengan melakukan pendekatan ke berbagai pihak, salah satunya dengan para ulama. Mulai saat ini, dukungan dari para ulama sudah mulai